Selasa, 26 November 2013

BAB I    PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang  masalah
          Komunikasi data merupakan Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data,dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya kualitas komuniasi yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan. tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal pengembangan, untuk itulah, model standar OSI disusun dalam bentuk lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.

Model referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh) lapisan, dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat dengan perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan aplikasi pada lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user.
1.2    Rumusan masalah
 Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah :
1.    menjelaskan apa yang dimaksud dengan network layer.
2.    Apa saja yang berhubungan dengan network layer.
3.    Bagian-bangian dari networki layer.
1.3 Tujuan dan mamfaat
 Tujuan dari penyusunan mkalah ini untuk mengetahui tentang lapisan osi  lebih mendalam lagi terutama pada lapisan ketiga osi yaitu lapisan network layer.
1.4 Batasan masalah
 karena keterbtasan ilmu pengetahuan penulis maka  ruang lingkup dari permaslahn ini hanya membahas mengenai pengertian  dan hal-hal yang berhubungan dengn network layer tersebut dan apa saja bagian-bagian dari network layer yaitu lapisan ketiga dari lapisan osi.

BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Network Layer
A. Definisi Lapisan jaringan
Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan ( routing ). Terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua nodedi dalamsebuah jaringan. Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini.

B. Fungsi-fungsi Network Layer
Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
fungsi utama:
1. path determination:
menentukan rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)
2. switching:
memindahkan paket dari input router ke output router
beberapa arsitektur jaringan mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebleum data dialirkan.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke´ network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnyasession terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Network layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer-3.2.
Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address seperti IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter ) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

C. Address Layer Network
Pada layer Data Link, address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik.Jika anda faham dengan NIC adapter pada komputer , NIC mempunyai address MACyang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan.Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi jaringan-jaringan.

Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link. Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah address logical piranti ± keduanya digunakan untuk mengarahkan (route)messages.

Addressing Layer Network Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.
1. Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC). Piranti ini jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA)sehingga piranti penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).

2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30)dan juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi30|40|D|CC|A|AA

3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan router B.

4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C berikutnya(50).
Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalanmenuju ke router C5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D .kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address pirantidirinya sendiri (50 ) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket berisi50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.

5. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, addressaslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah datayang dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.
Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network digunakan dalam proses pengiriman.
Address Network berisi kedua address logical Network dan address logical piranti.
Address asal dan address tujuan dari masing-2 address logical Network dan juga address logical piranti keduanya ada didalam paket
Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MACaddress)dari piranti pada hop berikutnya.
Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop ke hop berikutnya.
Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.
Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.
Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical piranti.

D. Protocol Routing
Protocol  layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer  Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang akandipakai.
Protocol routing meliputi yang berikut:
1. Routing Information protocols (RIP
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)

Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)
Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar- jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer  Network. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2yang meliputi: IP;IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2. Menggunakan Static ± route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)
E. Switching
Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching
1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
2. Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,switching circuits, dan paket switching.
Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan dari start ke finish.
2. Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi
3. Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yangdigunakan sebagai jaringan telpon.
4. Semua paket mengambil jalur yang sama
5. Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.
6. Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switchednetwork.
Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
2. Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data
3. Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi
4. Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda
5. Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan
6. Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti

F. Komunikasi dari Host ke Host
Network layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati jaringan antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:
-Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation
1. AddressingPertama, layer Network harus menyediakan mekanisme untuk pengalamatan ini. Jikasetiap data langsung (sampai) ke end device, maka device tersebut harus memilikialamat yang unik. Di dalam IPv4, ketika alamat ini ditambahkan ke device, device inikemudian merujuk ke host tertentu.

2. EncapsulationKedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak selalu harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the individual pieces´ layer  Network PDU  juga harus berisi alamat ini. Selama proses enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan menambahkan header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer 3. Pada saat menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU. Pada saat paket itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari host yang ingin dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header layer 3 juga berisi alamat dari host yang aslinya (asalnya).
Alamat ini dinamakan sumber alamat.Setelah layer Network melengkapi proses enkapsulasinya, paket itu dikirim ke layer Data Link agar dapat mempersiapkan transportasi menuju media (tujuan).

3.  Routing Kemudian layer Network harus menyediakan layanan untuk mengirim langsung paket-paket ini ke host tujuan. Sumber dan tujuan host tidak selalu tersambung padanetwork yang sama. Bahkan, paket tersebut mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang berbeda (lainnya).
Selama dalam perjalanannya, setiap paketharus ³diantar´ menuju network agar mencapai tujuan akhir. Device intermediet yangterhubung pada/ke network dinamakan router. Tugas dari sebuah router adalah untuk memilihkan jalur mana yang tepat agar paket tersebut dapat sampai pada tujuannya.Proses ini dinamakan sebagai Routing.

4.  DecapsulationYang terakhir, paket tersebut sampai pada host tujuan dan proses(berlangsung) padalayer 3. Host ³examine´ alamat tujuan untuk memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device itu. Jika alamatnya benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan PDU Layer 4 berisi paket yang ³passed up to the appropriateservice at Transport layer´ Tidak seperti layer Transport (OSI Layer 4) yang mengatur transport data antara proses yang berjalan pada setiap ³end host´, protokol layer Network menspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa aplikasidata di setiap paket ³membolehkan´ setiap paket untuk banyak tipe komunikasiantara banyak host

3.1  Internetworking
 Pengertian Internet Working ???
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan dari jaringan interkoneksi disebut internetwork, atau hanya internet.

Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi yang membuat para vendor berlomba untuk membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan oleh vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis perusahaan akan berbeda - beda sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Dahulu pada saat IT menjadi booming dan “anak emas” diperusahaan, penggunaan dana yang unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan semakin jenuhnya akan solusi yang diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai “menarik ikat pinggang” untuk belanja produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan diatas kertas.


Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi / newbie freshgraduate/ peneliti
untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam perancangan interkoneksi dan komunikasi.Namun dalam pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah harus mengerti tentang internetworking requirement kita, karena unsur
reliability dan internetworking harus tercapai.

Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau subnet.
Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO, disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.

router2
Gambar 4.13 Router /gateway
protocolconverter2

            Sebuah protocol converter adalah sebuah IS yang menghubungkan dua jaringan yang bekerja dengan susunan protokol yang sangat berlainan, misalnya menghubungkan antara sebuah susunan protokol standar ISO dengan susunan protokol khusus dari vendor dengan susunan tertentu. Protocol converter dapat digambarkan seperti berikut ini :

                                                            Gambar 4.14 Protocol converter
            Di sini Dalam model osi terdiri dari 7 lapisan layer, Dan TCP/IP Terdiri Dari 4 Lapisan Layer. Kenapa?? Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.

1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
2. 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
Karena Pada Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
1. Network Access Layer
2. internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer

3.1.1 Network Access Layer
Adalah lapisan yang bertanggung jawab dalam memberikan layanan pengiriman data pada jaringan.  layer paling bawah itu fungsinya dalam komunikasi sebagai tempat keluar masuknya data,juga mendefenisikan bagaimana sih caranya si komputer pengirim mengirim data dan bagaimana caranya si komputer penerima menerima data..
Berikut ini adalah contoh dari beberapa protocol yang bekerja pada layer ini :



a.       Protokol Ethernet untuk jaringan Ethernet
kalau ethernet seperti sebelum mengirim data,sebuah komputer memeriksa aktifitas jaringan dulu kalo masih sibuk ya tunggu.. tpi kalo lancar ya dikirim..!! jaringan LAN itu pake protocol ethernet dalam pengiriman datanya.

b.      Protokol Token Ring untuk jaringan yang menggunakan Token Ring.
Dalam lingkaran token, komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran(cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin di transmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.

c.       Protokol PPP (Point to Point Protokol)
Pengertian PPP atau Point to Point protocol adalah Protocol yang menghubungkan satu device dengan device yang lain. Point to Point atau Point to Point Protocol (PPP), merupakan sebuah protocol yang digunakan untuk menghubungkan computer individu(Jaringan Komputer) ke dalam Jaringan Internet (Internet Service Provider),  yang disambungkan antara dua titik, oleh karena itu sebut Point to Pint. 

Dan protocol ini banyak digunakan pada wide area network (WAN). Ada banyak protokol jaringan termasuk frame Point to Point protocol yang bekerja bersamaan untuk mengirim dan menerima data pada jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan diterima pada jaringan disebut frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti format standar untuk semua frame yang mengirim atau menerima.





3.1.2 Internet Layer
Adalah layer bertanggungjawab dalam melakukan pengalamatan dan routing paket. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini :
a.       IP (Internet Protocol) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan. IP identitas dari sebuah perangkat computer dalam pengeiriman data. protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang benar. (misalnya mw krim data ke komputer A, tanpa kita mengetahui alamat IP dari komputer A maka data tersebut tak akan bisa di kirim.

b.      ARP (Address Resolution Protocol) adalah protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan MAC Address(Alamat Media Access Control) ketika alamat IP diketahui.
Contoh seperti Saat komputer A ingin berkomunikasi dengan B, sistem akan memeriksa Memory Data(Cache) ARP terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Informasi Alamat MAC dari B ada tercatat atau tidak. Jika tercatat , biasanya komunikasi dapat langsung dilakukan.
Jika Tidak, pada kondisi aktif host A harus mengakses ke MAC host B melalui Protokol ARP. Dalam kondisi perumpamaan , host A seperti menanyakan/ memeriksa ke host dari komputer lain didalam LAN tentang Informasi Host B yg mungkin ada tercatat pada Cache mereka. (Seperti Bertanya sebagai berikut “ Hallo, siapa 192.168.0.2? Disini 192.168.0.1. MAC gue adalah AA-AA-AA-AA-AA-AA.” “Berapa MAC kamu? Harap beritahukan ke Gue” ) Contoh ini adalah bentuk ARP, seperti saat menggunakan Net Meeting. Jika Balasan / Accept dilakukan oleh Host B, saat itu fungsi ARP Terjadi. 

c.       RARP (Reverse Address Resolution Protokol) protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan alamat IP ketika MAC Address diketahui.
Analoginya Seperti, Client Mau melakukan Login pada sebuah Access Point di kampus. tanpa Di sadari, MAC Address si Client sudah Tercatat Pada Access Point Di kampus tersebut. Karena Hampir setiap Hari si Client Sering Memakai AP(access point) Untuk I-NET. Dan Pada saat Si Client Mw login Ke I-NET Otomatis Protokol RARP akan Bekerja Untuk Mengirim IP Kepada Si Client untuk login Ke internet. Nah Di sini Protokol RARP Bekerja Untuk Memberikan IP ke Si Client tersebut. 

d.      ICMP (Internet Control Message Protokol) adalah protokol yang berfungsi memberi informasi apabila ada kerusakan dalam proses pengiriman data.
Contohnya seperti, Si Client A(Pengirim) Mau Mengirimkan Data Ke si Client B (penerima),Di Saat Melakukan Pengirim Data, Secara tiba2 Data Tersebut, Hilang atau Rusak. Nah Di sini Fungsi Dari Protokol ICMP Untuk Memberikan Informasi Kepada si Pengirim Si A, Bahwa Data Tersebut Hilang atau Rusak. Dan Si Client A Akan Melakukan Pengiriman ulang, Data tersebut. Intinya ICMP hanya Memberi tahu, Bkan Melakukan Pengiriman Data Ulang.

3.1.3 Arsitektur internetworking
            Arsitektur internetwork diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4.15 memperlihatkan dua contoh dari tipe jaringan tunggal. Yang pertama (gambar 4.15a) adalah site-wide LAN yang menggabungkan LAN satu gedung atau perkantoran yang terhubung lewat sebuah jaringan backbone. Untuk menggabungkan LAN dengan tipe yang sama menggunakan piranti bridge sedangkan untuk jaringan yang bertipe beda menggunakan router.
Contoh yang kedua (gambar 4.15b) adalah sebuah WAN tunggal, seperti jaringan X.25. Pada kasus ini, setiap pertukaran paket (DCE/PSE) melayani set DCE sendiri, yang secara langsung lewat sebuah PAD, dan tiap PSE terinterkoneksi oleh jaringan switching dengan topologi mesh.

                     Gambar (a)                                 Gambar (b)
                        Gambar 4.15. Arsitektur internetwork


 


Gambar 4.16. Contoh Interkoneksi LAN/WAN

3.1.4 Network service
Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk mengidentifikasi ES (stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute bagi frame antar sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju kesalahan bit yang kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung sederhana biasanya digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless network access (CLNS)

Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada kebanyakan WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan membentuk rute bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit yang panjang dan rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang berorientasi hubungan (koneksi) lebih tepat untuk digunakan. Artinya, kebanyakan WAN menggunakan connection-oriented network service (CONS)

            Gambar 4.17 Skema pelayanan jaringan internet
3.1.5 Pengalamatan
            Alamat Network Service Access Point (NSAP) dipakai untuk mengidentifikasi sebuah NS_user dalam suatu end system (ES) adalah sebagai alamat network-wide unik yang membuat user teridentifikasi secara unik dalam keseluruhan jaringan.

Dalam sebuah LAN atau WAN, alamat NSAP harus unik (dengan suatu batasan) di dalam domain pengalamatan jaringan tunggal. Alamat NSAP dari NS_user dibangun dari alamat point of attachtment (PA) yang digabung dengan LSAP (link) dan selector alamat interlayer NSAP (network) dalam sistem.

Gambar 4.18 Hubungan antara alamat NSAP dan NPA

Untuk sebuah internet yang terbentuk dari beberapa jaringan dengan tipe yang berlainan, sebgai contoh LAN dengan X.25 WAN, mempunyai fornmat (susunan) dan sintaks yang berbeda dengan alamat PA dari end system atau ES (dalam hal ini juga IS). Apabila terdapat beberapa jaringan yang terhubung, maka alamat network point of attatchment (NPA)  tidak bisa digunakan sebagai dasar alamat NSAP dari NS_user. Untuk pembentukan sebuah open system internetworking environment (OSIE), maka NSAP dengan susunan yang berbeda harus digunakan untk mengidentifkasi NS_user. Pengalamatan baru ini bersifat independen dari alamat NPA. Hubungan antara alamat NSAP dan NPA ditunjukkan pada gambar 4.18.
Terlihat bahwa terdapat dua alamat yang sama sekali berbeda untuk masing-masing ESyang terhubung ke internet yaitu NPA dan NSAP. Almat NPA memungkinkan sistem melakukan pengiriman dan penerimaan NPDU dilingkungan lokal, sedangkan alamat NSAP berlaku untuk identifikasi NS_user dalam sebuah jaringan yang lebih luas (internetwide atau keseluruhan OSIE). Apabila sebuah IS terhubung ke lebih dari sebuah jaringan, ia harus memiliki alamat sesuai dengan NPA untuk masing-masing jaringan yang dimasukinya.

3.1.6 Susunan Lapisan Network
Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.

Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini, maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer) protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga protokol penting yaitu :

Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)
Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)
Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)

Susunan ketiga protokol tersebut dalam ES digambarkan dalam gambar 4.19. Gambar 4.19(a) memperlihatkan bagian-bagian protokol tersebut dalam lapisan network (NL), sedangkan gambar 4.19(b) memeperlihatkan hubungannya dengan sebuah IS.



Gambar 4.19(a). Tiga buah protokol dalam NL

Gambar 4.19(b). Struktur IS

3.1.7. Standar Protokol Internet
            Beragam WAN tipe X.25 dapat diinterkoneksikan dengan gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar yang mespesifikasikan operasi protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti sebuah pendekatan internetworking dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah protokol internetwide yang pada akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented atau mode pseudoconnectionless. Pemecahan ini menarik karena fungsi-fungsi internetworking terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.


Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan internet connectionless (connectionles internet service) dan sebuah associated connectionless SNICP. SNICP didefinisikan dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs penelitian dan situs universitas.


Gambar 4.20 Skema IP internetwide
Protokol internet hanyalah sebuah protokol yang berasosiasi dengan deretan protokol lengkap (stack) yang digunakan galam internet. Deretan protokol yang lengkap ini dikenal dengan istilah TCP/IP, meliputi protokol aplikasi dan protokol transport. Dua protokol yang menarik untuk dikaji adalah jenis protokol Internet Protocol atau dikenal sebagai IP dan ISO Internet Protocol atau dikenal sebagai ISO-IP atau ISO CLNP. Secara umum pendekatan dua protokol ini dapat digambarkan pada gambar 4.20.

Internet Protocol merupakan protokol internetwide yang dapat menghubungkan dua entitas protokol transport yang berada pada ES atau host yang berbeda agar dapat saling menukarkan unit-unit pesan (NSDU). Protokol jenis ini sangat luas digunakan untuk internet jenis komersial maupun riset.
           
Jenis yang kedua yaitu ISO-IP atau ISO CLNP menggunakan acuan internetwide, connectionless dan subnetwork-independent convergence protocol. Protokol ini didefinisikan secara lengkap di ISO 8473. Dalam sebuah protokol internetworking yang lengkap, terdapat dua subnet yaitu inactive network protocol dan nonsegmenting protocol. Model protokol jaringan modus connectionless biasanya digunakan dalam LAN dan dginakankan untuk aplikasi-aplikasi jaringan tunggal (dalam hal ini sumber dan tujuan tergabung dalam sebuah jaringan.
Sedangkan protokol nonsegmenting (dalam terminologi IP disebut nonfragmenting) digunakan dalam internet yang mengandung subnet dengan ukuran paket maksimum yang tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan oleh NS_user untuk mentransfer data.

4.1  Pengertian Asynchronus Transfer Mode (ATM)
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair .
ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

Asynchronous Transfer Mode (ATM)

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap. Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). 

Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.

Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

4.1.1 Konsep Dasar Asynchronus Transfer Mode (ATM)
ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel.

Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.

Menurut de Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan.
Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.

4.1.2 KARAKTERISTIK ATM
Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.

ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, ebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
  
Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.

Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

5.1 Standar ATM 
Saat ini ada 2 badan yang menangani standarisasi ATM yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:

Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public  Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang  bertujuan  untuk  mempercepat  pengembangan  dan  implementasi  produk-produk  dan  services  ATM  di  lingkungan  private.  ATM  Forum  lebih  berkonsentrasi  dalam  menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :
Private  User-Network  Interface : antara  ATM  User  dengan  Private  ATM  Switch 
Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.
  
Selain  itu,  ATM  Forum  juga  memproses  spesifikasi  ATM  di  area  operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang  baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan organisasi  dari  seluruh  fungsi-fungsi  komunikasi  dengan  pendekatan  layer  (layer approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan  dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan  fungsi  multiplexing  dan  switching /  routing  ATM  Adaptation  Layer (AAL),  yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.

Layer-layer  tersebut  kemudian  dibagi  lagi  menjadi  sublayer-sublayer.  Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI  (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries).

Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan  menyisipkan  idle  cell  untuk  mengadaptasi  rate  dari  ATM  cell  ke  kapasitas payload  dari  sistem  transmisi.  Pada  arah  terima  fungsi  cell  rate  decoupling  akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
  
5.1.1 Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM 

Diperlukan  kualitas  pelayanan  pada  jaringan  Asynchronous  Transfer  Mode selanjutnya  disebut  ATM  karena  ATM  dapat  digunakan  untuk  menanganiberbagai macam  pelayanan (multi  service)  sehingga  ATM  merupakantransfer  mode  yang direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan.

Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang  digunakan  packet-switching  yaitu  transfer  informasidilakukan  dalam  format  sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu)  yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangunhubungan   terlebih   dahulu   atau   definisikan   sebagai   protokol   yang berfungsisebagai   interface (baca   antarmuka)   untuk   menghubungkan   komputer dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap  atau  bertukar  informasi  dengan  kecepatan  tinggi(sampai  dengan 155Mbps).

Menurut  De  Prycker,  cara  kerja  ATM  dalam  mentransfer  informasi  dari satu pemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan  bergantung  arsitektur  jaringan  ATM yang digunakan.  Pada  tahap  virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa  virtual  channel  connectionatau  virtual  path  connection  VCC/VPC)  yang dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesaryang dibutuhkan.

Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi yang  akanmenggantikan  nilai  VCI/VPI  lama  menjadi  nilai  yang  baru.

Dengan prosestranslasi  ini  sebenarnya  telah  dilakukan  pula  proses  routing.  Apabila  transfer informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release. Pada  tahap  ini  dilakukan  penghilangan  nilaiVCI/VPI (sehingga  nilai  VCI/VPI  bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter kualitas pada pelayanan

5.1.2 ATM yaitu Control Call dan Transfer Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan. Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang pertama, telah terjadi  banyak  evolusi  pada  konsep  sistem  untuk  jaringan  yang  berbasis  packet switching.

Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.

Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih dapat  dijamin  walaupun  fungsi-fungsi  tersebut  hanya  diimplementasikan  pada boundary-of-network.

Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu : information (semantic) transparency, dan time transparency Information (semantic) transparency.
Information transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar sampai dengan benar di penerima Time transparency.  

Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI,  yang  mendeskripsikan  tujuan  frame-nya.  Jika  jaringan  mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.

Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah  (low error rate) untuk mencapai kinerja yang  baik.  Jaringannya  tidak  mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol  pada  lapisan  yang  lebih  tinggi  di  dalam  piranti-piranti pengguna   yang   memiliki   kecerdasan   untuk   memulihkannya   dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang. Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan   dan   lebarpita.   Maka   mau   tidak   mau   jaringannya   harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

5.1.3 Keuntungan ATM
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk  MPEG-2  video  stream.  Transfer  citra  yang  besar  yaitu 250  Mb  akan memerlukan  1,6  detik  pada  kecepatan  155 Mbps  tanpa  kompresi  dan  mengabaikan network  overhead.  Dengan  kompresi 20:1  dan  mengabaikan  waktu  kompresi  dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.

ATM juga menawarkan  “bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.

6.1 TEKNOLOGI ATM
Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.

6.2  ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.

ATM Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.

 ATM Network Interfaces
            Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama. Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private.

BAB III  PENUTUP
7.1             KESIMPULAN
       Kami mengambil kesimpulan bahwa network layer merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain ,lapisan ini mentrsfer paket  data kelamat ip lainnaya dan Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network.

7.2             SARAN

      Sesuai dengan keterbatasan kami bnayak hal yang perlu ditambhkan bagi sipembaca apa bila ada kesalahan mohon dimaafkan apa bila da keritik saran yang diperlu dimasukan silahkan  karena kami sadar bahwa sangat bnyak kekurangan materi dalam  dalam buat makalah ini yang mengenai layer network.

1 komentar:

  1. Best Coin Casino Sites In The UK (December 2021)
    Are the top 메리트 카지노 고객센터 UK online casinos accepting cryptocurrencies? Read our list of the 인카지노 top UK crypto casinos and place your bets now!🏆 Best Coin Casino Site: Quickspin🤵 Top Casino Bonus: Bovegas worrione

    BalasHapus