BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
Komunikasi data merupakan Komunikasi
data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan
data,dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya kualitas komuniasi yang
mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan.
tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam
merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem
yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis
perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain
itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar
perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal
pengembangan, untuk itulah, model standar OSI disusun dalam bentuk
lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.
Model
referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh)
lapisan, dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat
dengan perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan
aplikasi pada lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user.
1.2 Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang
menjadi permasalahan adalah :
1. menjelaskan apa yang dimaksud dengan
network layer.
2. Apa saja yang berhubungan dengan network
layer.
3. Bagian-bangian dari networki layer.
1.3 Tujuan dan mamfaat
Tujuan dari penyusunan mkalah ini untuk
mengetahui tentang lapisan osi lebih
mendalam lagi terutama pada lapisan ketiga osi yaitu lapisan network layer.
1.4 Batasan masalah
karena keterbtasan ilmu pengetahuan penulis
maka ruang lingkup dari permaslahn ini
hanya membahas mengenai pengertian dan
hal-hal yang berhubungan dengn network layer tersebut dan apa saja
bagian-bagian dari network layer yaitu lapisan ketiga dari lapisan osi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Network Layer
A. Definisi Lapisan jaringan
Pengalamatan
logis dan melakukan pemetaan ( routing ). Terhadap
paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi
antara dua nodedi dalamsebuah jaringan. Mentransfer data,
membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Lapisan jaringan juga
menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan
transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya
secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link (lapisan
kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis
TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini.
B. Fungsi-fungsi Network Layer
Network
layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI.
Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
fungsi
utama:
1.
path determination:
menentukan
rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)
2.
switching:
memindahkan
paket dari input router ke output router
beberapa
arsitektur jaringan mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebleum data
dialirkan.
Network
layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke´
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnyasession
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban
jaringan saat itu.
Network
layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk
paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan
menggunakan router dan switch layer-3.2.
Mendefinisikan
akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address
seperti IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter ) untuk siapa
pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah
paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari
definisi layer ini.
C. Address Layer Network
Pada
layer Data Link, address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik.Jika
anda faham dengan NIC adapter pada komputer , NIC mempunyai address MACyang
unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup
untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan.Kemampuan
untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi
jaringan-jaringan.
Hal
ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses
untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link. Logical
addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address
piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address
jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan,
dan sebuah address logical piranti ± keduanya digunakan untuk mengarahkan
(route)messages.
Addressing
Layer Network Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada
jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.
1.
Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti komputer
tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC). Piranti ini
jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA)sehingga piranti
penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu
address tujuan dan address asal).
2.
Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30)dan
juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket
berisi30|40|D|CC|A|AA
3.
Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada
paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut
melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network
layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan
router B.
4.
Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga
addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C
berikutnya(50).
Sekarang
paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalanmenuju ke router
C5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan
memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada
jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D .kemudian
memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address pirantidirinya
sendiri (50 ) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket
berisi50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.
5.
Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, addressaslinya
A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah datayang
dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut perlu dipahami mengenai
bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan melintasi suatu rute
antar-jaringan.
Kedua
address physical layer Data Link dan address logical layer Network digunakan
dalam proses pengiriman.
Address
Network berisi kedua address logical Network dan address logical piranti.
Address
asal dan address tujuan dari masing-2 address logical Network dan juga address
logical piranti keduanya ada didalam paket
Address
layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MACaddress)dari piranti
pada hop berikutnya.
Address
layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop ke
hop berikutnya.
Address
Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.
Address
Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.
Address
Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical piranti.
D. Protocol Routing
Protocol layer Network adalah proses software yang
melakukan fungsi routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan
beberapa protocol layer Network
sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu
protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan
fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi
informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang
akandipakai.
Protocol
routing meliputi yang berikut:
1.
Routing Information protocols (RIP
2.
Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3.
Open shortest path first (OSPF)
4.
Netware link service protocol (NLSP)
Protocol
yang bisa diarahkan (routed protocol)
Suatu
routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar-
jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address
layer Network. Protocol-2 yang bisa
di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2yang meliputi: IP;IPX;
AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable
protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan
protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
1.
Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2.
Menggunakan Static ± route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa
diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2.
NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)
E. Switching
Disamping
routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching
1.
Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu
jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
2.
Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir Ada dua
metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,switching
circuits, dan paket switching.
Circuit
Switching mempunyai karakteristik berikut:
1.
Jalur ditentukan dari start ke finish.
2.
Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi
3.
Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama
yangdigunakan sebagai jaringan telpon.
4.
Semua paket mengambil jalur yang sama
5.
Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.
6.
Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
Koneksi
WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switchednetwork.
Packet
Switching mempunyai karakteristik berikut:
1.
Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
2.
Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data
3.
Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi
4.
Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda
5.
Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan
6.
Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti
F. Komunikasi dari Host ke Host
Network
layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati jaringan
antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat
terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:
-Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation
1.
AddressingPertama, layer Network harus menyediakan mekanisme untuk pengalamatan
ini. Jikasetiap data langsung (sampai) ke end device, maka device tersebut
harus memilikialamat yang unik. Di dalam IPv4, ketika alamat ini ditambahkan ke
device, device inikemudian merujuk ke host tertentu.
2.
EncapsulationKedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak selalu
harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the individual
pieces´ layer Network PDU juga harus berisi alamat ini. Selama proses
enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan menambahkan
header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer 3. Pada saat
menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU. Pada saat paket
itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari host yang ingin
dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header layer 3 juga berisi
alamat dari host yang aslinya (asalnya).
Alamat
ini dinamakan sumber alamat.Setelah layer Network melengkapi proses
enkapsulasinya, paket itu dikirim ke layer Data Link agar dapat mempersiapkan
transportasi menuju media (tujuan).
3. Routing Kemudian layer Network
harus menyediakan layanan untuk mengirim langsung paket-paket ini ke host
tujuan. Sumber dan tujuan host tidak selalu tersambung padanetwork yang sama.
Bahkan, paket tersebut mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang
berbeda (lainnya).
Selama
dalam perjalanannya, setiap paketharus ³diantar´ menuju network agar mencapai
tujuan akhir. Device intermediet yangterhubung pada/ke network dinamakan
router. Tugas dari sebuah router adalah untuk memilihkan jalur mana yang tepat
agar paket tersebut dapat sampai pada tujuannya.Proses ini dinamakan sebagai
Routing.
4. DecapsulationYang terakhir, paket tersebut
sampai pada host tujuan dan proses(berlangsung) padalayer 3. Host ³examine´
alamat tujuan untuk memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device
itu. Jika alamatnya benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan
PDU Layer 4 berisi paket yang ³passed up to the appropriateservice at Transport
layer´ Tidak
seperti layer Transport (OSI Layer 4) yang mengatur transport data antara
proses yang berjalan pada setiap ³end host´, protokol layer Network
menspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa
datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa
aplikasidata di setiap paket ³membolehkan´ setiap paket untuk banyak tipe
komunikasiantara banyak host
3.1 Internetworking
Pengertian
Internet Working ???
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan dari jaringan interkoneksi disebut internetwork, atau hanya internet.
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan dari jaringan interkoneksi disebut internetwork, atau hanya internet.
Saat ini dengan perkembangan
perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan kebutuhan akan
infrastruktur sangat tinggi yang membuat para vendor berlomba untuk membuat
solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan
oleh vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis
perusahaan akan berbeda - beda sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dahulu pada saat IT menjadi booming
dan “anak emas” diperusahaan, penggunaan dana yang unlimited sangat mudah
dianggarkan, namun saat ini dengan semakin jenuhnya akan solusi yang diberikan
oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai
“menarik ikat pinggang” untuk belanja produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah
karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk
angka-angka keuntungan diatas kertas.
Karena itu perlu adanya pedoman bagi
para praktisi / newbie freshgraduate/ peneliti
untuk membuat pedoman dan
langkah-langkah dalam perancangan interkoneksi dan komunikasi.Namun dalam
pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah harus mengerti
tentang internetworking requirement kita, karena unsur
reliability dan internetworking
harus tercapai.
Ketika
dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut
ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking.
Penggunaaan istilah internetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan
jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN
atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau subnet.
Piranti
yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO,
disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit
(IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti
dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas
piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.
Gambar 4.13 Router /gateway
Sebuah protocol converter adalah sebuah IS yang menghubungkan dua jaringan yang bekerja dengan susunan protokol yang sangat berlainan, misalnya menghubungkan antara sebuah susunan protokol standar ISO dengan susunan protokol khusus dari vendor dengan susunan tertentu. Protocol converter dapat digambarkan seperti berikut ini :
Gambar 4.14 Protocol converter
Di
sini Dalam model osi terdiri dari 7 lapisan layer, Dan TCP/IP Terdiri Dari 4
Lapisan Layer. Kenapa?? Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer
dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.
1. OSI layer memiliki 7 buah layer,
dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
2. 3 Layer teratas pada OSI layer,
yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1
lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer
direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi
keduanya masih tetap sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP
menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan
kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling
bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
5. TCP/IP layer merupakan “Protocol
Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
Karena Pada Walaupun jumlahnya
berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
1. Network Access Layer
2. internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer
3.1.1 Network Access Layer
Adalah lapisan yang bertanggung
jawab dalam memberikan layanan pengiriman data pada jaringan. layer
paling bawah itu fungsinya dalam komunikasi sebagai tempat keluar masuknya
data,juga mendefenisikan bagaimana sih caranya si komputer pengirim mengirim
data dan bagaimana caranya si komputer penerima menerima data..
Berikut ini adalah contoh dari
beberapa protocol yang bekerja pada layer ini :
a. Protokol Ethernet untuk jaringan
Ethernet
kalau ethernet seperti sebelum
mengirim data,sebuah komputer memeriksa aktifitas jaringan dulu kalo masih
sibuk ya tunggu.. tpi kalo lancar ya dikirim..!! jaringan LAN itu pake protocol
ethernet dalam pengiriman datanya.
b. Protokol Token Ring untuk jaringan
yang menggunakan Token Ring.
Dalam lingkaran token,
komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin.
Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran(cincin) dalam
sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer
berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data
yang ingin di transmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu
ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara
masing-masing komputer.
c. Protokol PPP (Point to Point
Protokol)
Pengertian PPP atau Point to Point
protocol adalah Protocol yang menghubungkan satu device dengan device yang
lain. Point to Point atau Point to Point Protocol (PPP), merupakan sebuah protocol yang
digunakan untuk menghubungkan computer individu(Jaringan Komputer) ke dalam
Jaringan Internet (Internet Service Provider), yang disambungkan antara
dua titik, oleh karena itu sebut Point to Pint.
Dan protocol ini banyak digunakan
pada wide area network (WAN). Ada banyak protokol jaringan termasuk frame Point
to Point protocol yang bekerja bersamaan untuk mengirim dan menerima data pada
jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan diterima pada jaringan disebut
frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti format standar untuk semua
frame yang mengirim atau menerima.
3.1.2 Internet Layer
Adalah layer bertanggungjawab dalam
melakukan pengalamatan dan routing paket. Beberapa protokol yang bekerja pada
layer ini :
a. IP (Internet Protocol) yang
digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan. IP identitas dari sebuah perangkat
computer dalam pengeiriman data. protokol di internet yang mengurusi masalah
pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang
benar. (misalnya mw krim data ke komputer A, tanpa kita mengetahui alamat IP
dari komputer A maka data tersebut tak akan bisa di kirim.
b. ARP (Address Resolution Protocol)
adalah protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan MAC Address(Alamat
Media Access Control) ketika alamat IP diketahui.
Contoh seperti Saat komputer A ingin
berkomunikasi dengan B, sistem akan memeriksa Memory Data(Cache) ARP terlebih
dahulu untuk mengetahui apakah Informasi Alamat MAC dari B ada tercatat atau
tidak. Jika tercatat , biasanya komunikasi dapat langsung dilakukan.
Jika Tidak, pada kondisi aktif host
A harus mengakses ke MAC host B melalui Protokol ARP. Dalam kondisi perumpamaan
, host A seperti menanyakan/ memeriksa ke host dari komputer lain didalam LAN
tentang Informasi Host B yg mungkin ada tercatat pada Cache mereka. (Seperti
Bertanya sebagai berikut “ Hallo, siapa 192.168.0.2? Disini 192.168.0.1. MAC
gue adalah AA-AA-AA-AA-AA-AA.” “Berapa MAC kamu? Harap beritahukan ke Gue” )
Contoh ini adalah bentuk ARP, seperti saat menggunakan Net Meeting. Jika
Balasan / Accept dilakukan oleh Host B, saat itu fungsi ARP Terjadi.
c. RARP (Reverse Address Resolution
Protokol) protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan alamat IP ketika MAC
Address diketahui.
Analoginya Seperti, Client Mau
melakukan Login pada sebuah Access Point di kampus. tanpa Di sadari, MAC
Address si Client sudah Tercatat Pada Access Point Di kampus tersebut. Karena
Hampir setiap Hari si Client Sering Memakai AP(access point) Untuk I-NET. Dan
Pada saat Si Client Mw login Ke I-NET Otomatis Protokol RARP akan Bekerja Untuk
Mengirim IP Kepada Si Client untuk login Ke internet. Nah Di sini Protokol RARP
Bekerja Untuk Memberikan IP ke Si Client tersebut.
d. ICMP (Internet Control Message
Protokol) adalah protokol yang berfungsi memberi informasi apabila ada
kerusakan dalam proses pengiriman data.
Contohnya seperti, Si Client
A(Pengirim) Mau Mengirimkan Data Ke si Client B (penerima),Di Saat Melakukan
Pengirim Data, Secara tiba2 Data Tersebut, Hilang atau Rusak. Nah Di sini
Fungsi Dari Protokol ICMP Untuk Memberikan Informasi Kepada si Pengirim Si A,
Bahwa Data Tersebut Hilang atau Rusak. Dan Si Client A Akan Melakukan
Pengiriman ulang, Data tersebut. Intinya ICMP hanya Memberi tahu, Bkan
Melakukan Pengiriman Data Ulang.
3.1.3 Arsitektur
internetworking
Arsitektur internetwork
diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4.15 memperlihatkan dua contoh
dari tipe jaringan tunggal. Yang pertama (gambar 4.15a) adalah site-wide LAN
yang menggabungkan LAN satu gedung atau perkantoran yang terhubung lewat sebuah
jaringan backbone. Untuk
menggabungkan LAN dengan tipe yang sama menggunakan piranti bridge sedangkan
untuk jaringan yang bertipe beda menggunakan router.
Contoh
yang kedua (gambar 4.15b) adalah sebuah WAN tunggal, seperti jaringan X.25.
Pada kasus ini, setiap pertukaran paket (DCE/PSE) melayani set DCE sendiri,
yang secara langsung lewat sebuah PAD, dan tiap PSE terinterkoneksi oleh
jaringan switching dengan topologi mesh.
Gambar (a) Gambar (b)
Gambar 4.15.
Arsitektur internetwork
Gambar 4.16. Contoh Interkoneksi LAN/WAN
3.1.4 Network service
Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk
mengidentifikasi ES (stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute
bagi frame antar sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju
kesalahan bit yang kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung
sederhana biasanya digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless
network access (CLNS)
Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada kebanyakan WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan membentuk rute bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit yang panjang dan rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang berorientasi hubungan (koneksi) lebih tepat untuk digunakan. Artinya, kebanyakan WAN menggunakan connection-oriented network service (CONS)
Gambar
4.17 Skema pelayanan jaringan internet
3.1.5 Pengalamatan
Alamat Network Service
Access Point (NSAP) dipakai untuk mengidentifikasi sebuah NS_user dalam suatu
end system (ES) adalah sebagai alamat network-wide unik yang membuat user
teridentifikasi secara unik dalam keseluruhan jaringan.
Dalam sebuah LAN atau WAN, alamat NSAP harus unik (dengan
suatu batasan) di dalam domain pengalamatan jaringan tunggal. Alamat NSAP dari
NS_user dibangun dari alamat point of attachtment (PA) yang digabung dengan
LSAP (link) dan selector alamat interlayer NSAP (network) dalam sistem.
Gambar 4.18 Hubungan antara alamat NSAP dan NPA
Untuk sebuah internet yang terbentuk dari beberapa
jaringan dengan tipe yang berlainan, sebgai contoh LAN dengan X.25 WAN,
mempunyai fornmat (susunan) dan sintaks yang berbeda dengan alamat PA dari end
system atau ES (dalam hal ini juga IS). Apabila terdapat beberapa jaringan yang
terhubung, maka alamat network point of attatchment (NPA) tidak bisa digunakan sebagai dasar alamat
NSAP dari NS_user. Untuk pembentukan sebuah open system internetworking
environment (OSIE), maka NSAP dengan susunan yang berbeda harus digunakan untk
mengidentifkasi NS_user. Pengalamatan baru ini bersifat independen dari alamat
NPA. Hubungan antara alamat NSAP dan NPA ditunjukkan pada gambar 4.18.
Terlihat bahwa terdapat dua alamat yang sama sekali
berbeda untuk masing-masing ESyang terhubung ke internet yaitu NPA dan NSAP.
Almat NPA memungkinkan sistem melakukan pengiriman dan penerimaan NPDU
dilingkungan lokal, sedangkan alamat NSAP berlaku untuk identifikasi NS_user
dalam sebuah jaringan yang lebih luas (internetwide atau keseluruhan OSIE).
Apabila sebuah IS terhubung ke lebih dari sebuah jaringan, ia harus memiliki
alamat sesuai dengan NPA untuk masing-masing jaringan yang dimasukinya.
3.1.6 Susunan Lapisan Network
Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System
adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk
CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak
peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.
Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini,
maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak
hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer)
protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam
sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing
jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga
protokol penting yaitu :
Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)
Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)
Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)
Susunan
ketiga protokol tersebut dalam ES digambarkan dalam gambar 4.19. Gambar 4.19(a)
memperlihatkan bagian-bagian protokol tersebut dalam lapisan network (NL),
sedangkan gambar 4.19(b) memeperlihatkan hubungannya dengan sebuah IS.
Gambar 4.19(a). Tiga buah protokol dalam NL
Gambar 4.19(b). Struktur IS
3.1.7. Standar Protokol Internet
Beragam WAN tipe X.25
dapat diinterkoneksikan dengan gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar
yang mespesifikasikan operasi protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti
sebuah pendekatan internetworking dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah
protokol internetwide yang pada
akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented
atau mode pseudoconnectionless.
Pemecahan ini menarik karena fungsi-fungsi internetworking
terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.
Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan internet connectionless (connectionles internet service) dan sebuah associated connectionless SNICP. SNICP didefinisikan dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs penelitian dan situs universitas.
Gambar 4.20 Skema IP internetwide
Protokol
internet hanyalah sebuah protokol yang berasosiasi dengan deretan protokol
lengkap (stack) yang digunakan galam internet. Deretan protokol yang lengkap
ini dikenal dengan istilah TCP/IP,
meliputi protokol aplikasi dan protokol transport. Dua protokol yang menarik
untuk dikaji adalah jenis protokol Internet
Protocol atau dikenal sebagai IP
dan ISO Internet Protocol atau
dikenal sebagai ISO-IP atau ISO CLNP. Secara umum pendekatan dua
protokol ini dapat digambarkan pada gambar 4.20.
Internet
Protocol merupakan protokol internetwide yang dapat menghubungkan dua entitas
protokol transport yang berada pada ES atau host
yang berbeda agar dapat saling menukarkan unit-unit pesan (NSDU). Protokol jenis ini sangat luas digunakan untuk internet
jenis komersial maupun riset.
Jenis yang kedua yaitu ISO-IP atau ISO CLNP
menggunakan acuan internetwide, connectionless dan subnetwork-independent
convergence protocol. Protokol ini didefinisikan secara lengkap di ISO 8473.
Dalam sebuah protokol internetworking yang lengkap, terdapat dua subnet yaitu inactive network protocol dan nonsegmenting protocol. Model protokol
jaringan modus connectionless
biasanya digunakan dalam LAN dan dginakankan untuk aplikasi-aplikasi jaringan
tunggal (dalam hal ini sumber dan tujuan tergabung dalam sebuah jaringan.
Sedangkan protokol nonsegmenting
(dalam terminologi IP disebut nonfragmenting)
digunakan dalam internet yang mengandung subnet dengan ukuran paket maksimum
yang tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan oleh NS_user untuk mentransfer
data.
4.1 Pengertian Asynchronus Transfer Mode (ATM)
ATM
adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah
protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM
mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain
mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti
video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan
menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair .
ATM
pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak
dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan
akses Internet untuk klien mereka.
Asynchronous
Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu
paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol
lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data
paket yang berukuran tidak tetap. Kata asynchronous pada ATM berarti transfer
data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak
harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah
transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode).
Dengan
kata lain ATM merupakan sebuah teknologi, yang dapat digunakan oleh siapa saja,
namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet,
dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat
di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.
Teknologi
yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer
Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan
satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM
menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan
konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa
jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet
Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan
fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada
jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang
dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi
standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses
langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang
sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan
banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.
4.1.1 Konsep
Dasar Asynchronus Transfer Mode (ATM)
ATM
adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik,
dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division
Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut
sel.
Informasi
yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya
ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.
Menurut
de Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke
pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up,
tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses
pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan.
Transfer adalah istilah yang
digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu
network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang terkait dengan switching,
multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer
akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.
4.1.2 KARAKTERISTIK ATM
Pada basis link to link tidak
menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat
diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas
yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja.
Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan
alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow
yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet
loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
ATM beroperasi pada connection
oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari
terminal ke network, ebuah fase setup logical / virtual connection harus
dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak
mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer
informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan
kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network
untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat
dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas.
Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual
connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan
menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta
memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda
melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
Panjang filed informasi dalam satu
cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi
ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay
yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan
delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real
time.
5.1 Standar ATM
Saat ini ada 2 badan yang menangani
standarisasi ATM yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi
pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail
telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa
rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE
(Customer Premises Equipment), vendor Public Equipment, Operator
Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang bertujuan
untuk mempercepat pengembangan dan implementasi
produk-produk dan services ATM di
lingkungan private. ATM Forum lebih
berkonsentrasi dalam menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM
Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :
Private User-Network
Interface : antara ATM User dengan Private
ATM Switch
Public User-Network Interface :
antara ATM User dengan Public ATM Switch.
Selain itu, ATM
Forum juga memproses spesifikasi ATM di
area operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik,
aplikasi dan Adaptation Layer yang baru. Pada sistem telekomunikasi
modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan organisasi dari
seluruh fungsi-fungsi komunikasi dengan
pendekatan layer (layer approach). Fungsi -fungsi dari layer
dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan dalam suatu Ptotocol
Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan fungsi
multiplexing dan switching / routing ATM
Adaptation Layer (AAL), yang bertanggung jawab untuk melakukan
adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.
Layer-layer tersebut
kemudian dibagi lagi menjadi sublayer-sublayer.
Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan
pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi
dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai
tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed Data
Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme
yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell
(cell boundaries).
Membangkitkan HEC Sequence yang
dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada
header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan
dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat
dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan
idle cell untuk mengadaptasi rate dari
ATM cell ke kapasitas payload dari sistem
transmisi. Pada arah terima fungsi cell
rate decoupling akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada
sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM
layer.
5.1.1 Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan
ATM
Diperlukan kualitas
pelayanan pada jaringan Asynchronous Transfer
Mode selanjutnya disebut ATM karena ATM
dapat digunakan untuk menanganiberbagai macam
pelayanan (multi service) sehingga ATM
merupakantransfer mode yang direncanakan akan digunakan
sebagai transfer modepada jaringan masa depan.
Jaringan ATM adalah jaringan
Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang digunakan
packet-switching yaitu transfer informasidilakukan
dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi
menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya
connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus
dibangunhubungan terlebih dahulu atau definisikan
sebagai protokol yang berfungsisebagai interface
(baca antarmuka) untuk menghubungkan komputer
dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di
dalamnyadapat bercakap-cakap atau bertukar informasi
dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
Menurut De Prycker,
cara kerja ATM dalam mentransfer informasi
dari satu pemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu;
tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual
connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung
arsitektur jaringan ATM yang digunakan. Pada
tahap virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan
apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa virtual channel
connectionatau virtual path connection VCC/VPC)
yang dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan
resources sebesaryang dibutuhkan.
Pada tahap transfer informasi
dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan
logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki
header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel
identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui
sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi yang
akanmenggantikan nilai VCI/VPI lama menjadi
nilai yang baru.
Dengan prosestranslasi ini
sebenarnya telah dilakukan pula proses
routing. Apabila transfer informasi telah selesai dilakukan
maka akan dilakukan tahapvirtual connection release. Pada tahap ini
dilakukan penghilangan nilaiVCI/VPI (sehingga nilai
VCI/VPI bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang
berarti hubungan logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter
kualitas pada pelayanan
5.1.2 ATM yaitu Control Call dan Transfer
Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang
diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan. Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai
teknologi packet switching yang pertama, telah terjadi banyak
evolusi pada konsep sistem untuk jaringan
yang berbasis packet switching.
Alasan yang mendasari perubahan
konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang lebih tinggi, kebutuhan
untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate service) dan
kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang lebih cepat,
berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.
Ide dasar dari perubahan konsep
tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi yang tidak perlu dilakukan
berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih dapat dijamin
walaupun fungsi-fungsi tersebut hanya
diimplementasikan pada boundary-of-network.
Ide dasar ini dapat diterapkan pada
dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu : information (semantic)
transparency, dan time transparency Information (semantic) transparency.
Information transparency adalah
fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar sampai dengan benar di
penerima Time transparency.
Dengan demikian, rangkuman dari
pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
Aliran data pada dasarnya
pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang
mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan
mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh
kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame
tersebut.
Frame Relay membutuhkan jaringan
dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja
yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk
mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol
pada lapisan yang lebih tinggi di
dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki
kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan
ulang frame-frame yang hilang. Pemulihan kesalahan oleh
protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal,
adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan
lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya
harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
5.1.3 Keuntungan ATM
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang
lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan
bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range
bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk
MPEG-2 video stream. Transfer citra yang
besar yaitu 250 Mb akan memerlukan 1,6
detik pada kecepatan 155 Mbps tanpa
kompresi dan mengabaikan network overhead. Dengan
kompresi 20:1 dan mengabaikan waktu kompresi
dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada
kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai
physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik
dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk
connection dengan sumber dan tujuan yang sama.
ATM juga menawarkan “bandwidth
on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih
lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah
biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran
telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai
dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi
yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan
menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk
telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar
kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan
pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth
untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang
simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi
telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang
terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.
6.1 TEKNOLOGI ATM
Pada jaringan ATM, semua informasi
diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per
byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin
bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang
frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan
tinggi.
6.2 ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah teknologi sel switching
dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang
memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang
memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
ATM Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch
dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui
jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari
ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi
di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output
ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari
ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN
switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang
terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
ATM Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri dari set ATM
switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch
mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI
(Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan
router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch
terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh
perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private.
UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private
menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan
NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama. Disamping itu terdapat spesifikasi
tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat
menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar
berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan
private.
BAB III
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Kami mengambil kesimpulan bahwa network
layer merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain ,lapisan ini mentrsfer
paket data kelamat ip lainnaya dan
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber
ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke
network.
7.2 SARAN
Sesuai dengan keterbatasan kami bnayak
hal yang perlu ditambhkan bagi sipembaca apa bila ada kesalahan mohon dimaafkan
apa bila da keritik saran yang diperlu dimasukan silahkan karena kami sadar bahwa sangat bnyak
kekurangan materi dalam dalam buat
makalah ini yang mengenai layer network.
Best Coin Casino Sites In The UK (December 2021)
BalasHapusAre the top 메리트 카지노 고객센터 UK online casinos accepting cryptocurrencies? Read our list of the 인카지노 top UK crypto casinos and place your bets now!🏆 Best Coin Casino Site: Quickspin🤵 Top Casino Bonus: Bovegas worrione